MotoGP - kembali digelar pada Minggu, 20 Maret 2022. Pada seri kedua kali ini giliran Indonesia yang menjadi tuan rumah yakni pada Pertamina Grand Prix of Indonesia, Mandalika.
Terpilihnya Indonesia kali ini menjadi catatan sejarah tersendiri karena setelah 25 tahun, Moto GP kembali bisa digelar di Indonesia. GP Indonesia terakhir digelar di Sirkuit Sentul pada 1996 dan 1997 dengan melombakan kelas 125 cc, 250 cc, dan kelas premier 500 cc.
Sejak MotoGP digelar puluhan tahun lalu, ada banyak sirkuit yang telah menjadi tuan rumah. Sirkuit Mandalika akan menjadi lintasan ke-73 dalam sejarah dan menambah daftar tuan rumah MotoGP dalam 74 tahun.
Mengutip laman resmi MotoGP HRC, setelah Perang Dunia Kedua, pada tahun 1949, FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) kemudian didirikan.
Hal itu kemudian disusul dengan menetapkan format balap jalanan seperti yang dikenal di dunia saat ini yakni MotoGP. Balapan pertama GP yang diadakan di bawah aturan FIM adalah Snaefell Mountain di Isle of Man TT pada Juni 1949.
Hingga tahun 1950-an, balapan GP Dunia baru diadakan secara eksklusif di Eropa dan didominasi oleh pabrikan Eropa. Pada saat itu, kelas yang dipertandingkan dibagi sesuai kapasitas mesin, mulai dari kelas 50cc, 80cc, 125cc, 250cc, 350cc, hingga 500cc.
Tim yang Paling Mendominasi
Sejak tahun 1960, Honda memasuki semua balapan GP Dunia dengan kapasitas mesin 125cc dan 250cc. Kemudian mendapatkan kemenangan perdana di Grand Prix Spanyol 1961 (acara pembukaan), ketika Tom Phillis membawa pulang Honda 125cc-nya di peringkat pertama.
Pada balapan berikutnya, di Jerman, giliran Kunimitsu Takahashi menjadi pembalap Jepang pertama yang memenangkan ajang GP Dunia, dengan Honda 250cc miliknya.
Hal ini juga menjadikan Honda sebagai Juara Dunia ganda, karena berhasil memenangkan kategori balapan 125cc dan 250cc.
Dipakainya Mesin Dua Tak
Sejak saat itu, balapan MotoGP mulai berkembang. Pada 1970-an, mesin dua tak memberikan tenaga yang luar biasa dan unit empat tak dianggap tidak menguntungkan untuk ukuran mesin.
Beberapa motor pun telah memakai mesin dua tak tiga silinder, seperti yang digunakan MV Agusta saat itu. Hal itu sukses membawanya menjadi juara dunia balap pada tahun 1966 hingga tahun 1773.
Pemilihan jenis mesin ini sendiri dilatarbelakangi atas alasan adanya bobot yang lebih ringan sehingga kualifikasinya di lintasan balap menjadi lebih baik, dikutip dari Fortuna Motor.
MotoGP Era 2000-an
Menurut catatan Fortuna Motor, tahun 2000-an merupakan masa transisi di mana mesin dua tak boleh lagi diperlombakan dalam kompetisi kelas premier MotoGP.
Tepat pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya, pabrikan motor diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin untuk 4 tak. Kapasitas mesin yang diizinkan bisa mencapai maksimal 990cc. Sementara pada ajang balap tahun 2007, kapasitas maksimalnya berubah menjadi 800 cc.
Namun di sisi lain, pabrikan motor diperbolehkan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan, yaitu 3 hingga 6 namun harus memiliki batas berat yang telah ditentukan.
Karena kapasitas motor tidak dibatasi di angka 500cc saja, maka nama kejuaraan yang tadinya GP500 berubah menjadi MotoGP.
Thanks for reading BetWin4D - MotoGP Mandalika 2022 Digelar Besok, Intip Sejarah Balapan sejak 1949. Please share...!